Review: Buku Man Shabara Zhahira
Penulis : Ahmad Rifa'i Rif'an
Cetakan : ke 17 November 2019
ISBN : 9786020016191
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Terbit tahun : 2011
Harga untuk sekitar Jawa : 72.800
Cetakan : PT Gramedia, Jakarta
Jumlah halaman : xxiv dan 283 halaman.
"Jika Anda tidak berusaha melakukan sesuatu melampaui apa yang Anda kuasai, anda tidak akan berkembang." (Halaman 21).
Buku dengan judul Man Shabara Zhafira yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Merupakan buku pertama karya Ahmad Rifa'i Rif'an yang terbit dan langsung diminati banyak orang. Hingga saat di review ini sudah pada cetakan ke-17. Buku ini ditulis dengan nuansa Islami yang kuat karena penulis memang seorang santri.
Buku ini terdiri dari 6 bab, yang setiap katanya penuh inspirasi dan saling berkaitan. Pada bab pertama berisi tentang dream (mimpi), bab kedua tentang action (aksi), bab ketiga tentang beautiful life (Kehidupan yang indah), bab keempat tentang love (cinta), bab kelima tentang pray (doa) dan bab terakhir tentang wisdom (kebijaksanaan). Menurut saya ini adalah buku motivasi Islami.
Pada bab satu dijelaskan bahwa kita tidak diperbolehkan untuk bermimpi yang setengah-setengah. Namun usaha dalam mewujudkan mimpi tersebut juga jangan biasa-biasa saja, harus memaksimalkan semua potensi diri. Penulis memang sering menyelipkan motivasi dan hikmah dari orang-orang terkenal, terkadang juga menyelipkan kisahnya sendiri. Sehingga pembaca akan mendapatkan contoh nyata dari hikmah-hikmah tersebut.
Pada bab 2 kita diminta untuk menindaklanjuti bab 1, yaitu setalah memiliki mimpi maka harus action atau bertindak untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut. "Dua puluh tahun mendatang, Anda akan lebih merasa kecewa pada hal-hal yang tidak Anda lakukan, daripada hal-hal yang telah Anda lakukan. Jadi putusakan kapal Anda. Berlayarlah menjauh dari pelabuhan yang aman. Tangkaplah angin dengan layarmu. Jelajahi lah. Bermimpi lah dan temukan lah."
Seharusnya kita tidak takut untuk mencoba selagi masih muda. Kebanyakan orang akan menyesal karena sewaktu muda tidak mencoba melakukan hal yang ia sukai, dengan alasan takut gagal, malu, takut ditertawakan dan sebaginya. Padahal dengan mencoba akan menjadi lebih tahu mana yang salah dan benar, mana yang harus didilanjutkan dan ditinggalkan.
"Kita tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang dengan tindakan kita. Pasti akan ada orang yang kontra dengan setiap keputusan yang akan kita ambil. Bila kita tetap memaksakan ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan apa-apa". Ini merupakan poin penting pada bab 3, kita memang harus menjalin hubungan yang baik dengan manusia tetapi tidak untuk memuaskan semua keinginan mereka.
Justru kita sendiri yang akan rugi dan tidak pernah menjadi diri kita sendiri, hidup itu indah jika kita berani menjadi diri sendiri, mencintai dan memeluk setiap keputusan-keputusan yang telah kita buat dan menjalaninya dengan penuh syukur. Tidak iri dengan apa yang telah orang lain miliki karena memang dunia ini fana, semua akan terasa biasa saja jika telah dimiliki, berlaku dalam hal apapun di dunia ini.
Pada bab 4 membahas tentang cinta, antara manusia dengan manusia lainnya dan antara manusia dengan tuhannya. Pada bab 4 tersebut dijelaskan tentang bagaimana seharusnya menjadi manusia agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia dan Tuahnnya.
"Banyak manusia yang hanya mengandalkan usahanya semata serta mengabaikan peran Zat Agung yang punya kekuasaan mutlak terhadap nasib dan takdirnya. Tahukah kita bahwa Zat Agung itu adalah Tuhan". Bekerja keras saja tidak cukup, menyertakan Allah di semua aktivitas yang kita lakukan adalah wajib jika yang kita inginkan adalah keberhasilan dunia dan akhirat.
Pada bab 5 dijelaskan sosok muda, cerdas, kaya, tampan dan menginspirasi kalangan muda Indonesia. Ia adalah Sandiaga Uno, ia telah dinobatkan oleh majalah internasional, Forbes, sebagai orang kaya nomor 29 di Indonesia. Seorang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pengusaha muda. Ternyata selama bertahun-tahun ia telah merutinkan shalat tahajud, Dhuha dan puasa Daud.
Sedangkan pada bab 6 atau bab terakhir membahas tentang wisdom atau kebijaksanaan. Tentang bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri, menerima kegagalan dengan lapang dada dan mengambil hikmah atas semua kejadian yang menimpa diri supaya lebih mawas diri.
Jika dilihat pada arti dalam judulnya, yaitu siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Penulis tidak menyebutkan secara tersurat mengenai kesabaran itu, tetapi menyelipkannya secara tersirat melalui motivasi ataupun penjelasannya. Kekurangan dalam buku ini adalah kurang frontal menyebutkan Tuhan. Sudah diketahui bersama judulnya berbahasa Arab, isinya Islami dan penulisnya beragama Islam, tetapi tidak menggunakan kata Allah, kata yang digunakan adalah Tuhan sehingga bersifat umum.
Penulisan dalam buku ini sederhana, mudah dipahami untuk semua kalangan. Buku ini sangat relate untuk kalian yang masih berstatus menjadi mahasiswa, supaya tidak mudah mengeluh atas banyaknya tugas.
Aku membeli buku ini karena penasaran dengan buku pertama dari penulis favoritku, kak Ahmad Rifa'i Rif'an, yang sebelumnya bukunya juga pernah aku review. Karya-karyanya yang lain tidak kalah fenomenal gais, best saller dan relate buat motivasi kita menjalani kehidupan sehari-hari, supaya tidak jauh dari Allah SWT.
Written: Artika Lusiani
Komentar
Posting Komentar