Dengarkan Kata Hatimu

Udara dingin menyerbu ruangan, membuat siapapun yang memasukinya akan kedinginan. Sebenarnya tidak semuanya, tetapi aku salah satunya, tepatnya di Bank Syariah Indonesia.


Suhu bank sebenarnya sama seperti bank-bank lainnya, hanya suasananya yang agak berbeda. Jika di bank-bank lainnya teller dan customer service (CS) melayani transaksi nasabah dengan pakaian formal ala bank, tetapi disini semuanya menggunakan baju adat Lampung. 


Setiap kali di bank rasanya seperti mengulang kekonyolanku dulu memilih kuliah di jurusan perbankan syariah IAIN Metro. Aku tidak terlalu menyukai soal hitung menghitung dan tidak suka suasana dingin. Pilihan pertama sebenarnya ingin mengambil jurusan tadris bahasa inggris, tetapi karena ada saudara yang mengatakan kalau jurusan bahasa inggris nanti lulusnya lama bahkan ada mahasiswa yang meninggal gara-gara susah minta tanda tangan, akhirnya tidak jadi mengambil jurusan ini.


Dari sini aku berfikir betapa selama ini aku terlalu mendengarkan kata orang lain daripada kata hatiku sendiri. Menurutku ini masalah serius, karena akan mempengaruhi masa depanku. Seharusnya jika memang aku menyukai bidang itu ya diperjuangkan, diusahakan, toh juga belum tahu kemampuanmu sepenuhnya waktu itu. Tanpa berpikir panjang langsung mengalihkan hanya karena tidak mau rumit.


Sebenarnya aku ya tidak menyesal-menyesal banget mengambil jurusan perbankan syariah ini. Selain karena aku orangnya mudah menyukai apapun yang sedang aku lakukan, juga karena aku menyukai hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah aku ketahui.


Hal ini tidak aku sesali tetapi setidaknya ada hikmah yang dapat aku ambil. Dalam memilih dan memutuskan sesuatu seharusnya lebih dipikirkan secara matang. Dengarkan kata hati, kamu maunya apa?, nyaman engga?, suka tidak melakukannya?. Masukan orang lain itu penting, tetapi juga harus bisa memilah-milah mana sebenarnya yang baik untukmu dan yang benar-benar kamu inginkan. 


Mendengarkan kata hati itu penting, sangat penting. Semakin sering kamu melakukan tindakan sesuai kata hatimu, kamu juga akan semakin percaya dengan dirimu. Menjadi pribadi yang berkepribadian teguh, tidak mudah terpengaruh. Selalu yakin dengan keputusan yang dibuat, tidak takut mengembangkan diri serta berpotensi tidak mudah ragu dan lebih mudah meraih kemajuan.


Tetapi kembali lagi, pastikan kata hatimu ini benar-benar baik, bermanfaat. Baik untuk dirimu kedepannya tetapi tidak merugikan orang lain. Karena sesuatu yang baik untuk kita tetapi cara memperolehnya dengan menyakiti orang lain, pasti hasilnya tidak akan baik. Semoga tulisan ini bermanfaat buat pembaca setia blogku agar tidak mengulangi kekonyolan fatalku ini.


Tulisan ini dibuat ketika sedang menunggu panggilan untuk wawancara dengan atasan bank dan kedinginan. Tujuannya untuk meminta izin atasan bank agar diperbolehkan melakukan penelitian skripsi di tempat ini. Doain ya gaisss semoga diperbolehkan, biar penelitiannya tidak jauh dari tempat tinggal. Amiiin.







Written : Artika Lusiani

01 Februari 2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan paradigma anak dan orang tua

[Review] Novel The Perfect Muslimah_Ahmad Rifa’i Rifan

Untuk Manusia-Manusia Datar, yang seringkali Termarginalkan