Review Buku : Berani Tidak Disukai
Judul buku : Berani Tidak Disukai
Penulis : Ichiro Kichimi & Fumitake Koga
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Januari 2020 (Cetakan ketiga)
Tebal buku : xxi, 323 hlm.
ISBN : 978-602-06-3321-3
Harga : Rp. 98.000
Hari gini masih butuh pengakuan orang lain?. Masih galau memikirkan masa depan atau merasa terjebak masa lalu?. Kalau kamu masih diberikan kesempatan untuk bernapas, artinya kamu masih diberikan kesempatan untuk berubah. Tunggu apa lagi, silahkan baca buku ini.
Buku ini merupakan teori dari psikolog Alfred Adler, yang mengekstraksi dari pemikiran psikologi Sigmund Freud, Carl Jung, dan Alfred Adler gaess. Jadi buku ini keseluruhannya berisi percakapan naratif antara seorang pemuda dan psikolog yang mempercayai teori Alfred Adler.
Tapi aku setuju sama tokoh pemuda dalam buku ini, yang digambarkan sebagai seorang pemuda yang ingin di akui, dihargai, diterima, serta jiwa muda yang yang mudah marah. Pertanyaan dan argumen-argumennya kritis banget, mewakili pemuda-pemuda saat ini termasuk aku, karna aku juga masih termasuk golongan pemuda.
Buku ini tu berisi tentang cara meraih kebahagiaan sejati dengan cara yang sederhana. Benar-benar menyuguhkan banyak pengetahuan baru, seperti membantah teori sebab akibat (aetiologi), konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri sendiri, menyingkirkan hal-hal yang tidak penting, membantu mengembangkan bakat terpendam dan menjadi manusia yang tulus berkontribusi dan bermanfaat untuk manusia lainnya.
Salah satu kalimat yang aku sukai pada buku ini tu tentang bahayanya rasa ingin dipuji. “Kita tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain. Seseorang yang mencari pengakuan dari orang lain, dan memandang dirinya hanya berdasarkan penilaian orang lain terhadapnya, pada dasarnya dia sedang menjalani kehidupan orang lain”. (hlm 136). Jadi intinya, Penyebab tidak bahagia adalah karena ingin di puji orang lain, sehingga dia terus memenuhi ekpektasi orang lain agar di terima dan ia tidak sadar ia sedang membunuh hati nuraninya.
Buatlah pembagian tugas, kamu tidak perlu sibuk memikirkan pandangan orang lain terhadapmu, karena kamu tentu tidak bisa mengendalikannya. Tugasmu adalah tetap berbuat baik tanpa mengharapkan pujian dan jalani hidup sesuai prinsipmu. Kamu harus berani tidak disukai. Untuk memperoleh kebebasan sejati kamu harusnya tidak khawatir dengan penilaian orang lain, tidak takut dibenci orang lain dan tidak takut jika tidak diakui. (hlm 170-171). Jadi ini tips gaes, nga perlu ngurusin penilaian orang lain terhadapmu karna itu tugas mereka.
Gaya kepenulisan dalam buku ini menurutku sih kurang efektif karena ngak langsung ke intinya, butuh konsentrasi ekstra buat memahami sepenuhnya isi buku. Karena bahasanya agak berbelit-belit, tidak langsung ke intinya. Tetapi setelah benar-benar dipahami, buku ini bakal merubah mindset klean gaess.
Jujur habis baca buku ini aku benar-benar ngerasa ada perubahan dalam hidup, kaya menemukan kelegaan tersendiri gitu terutama secara pikiran dan menjalani hidup menjadi lebih bersemangat. Bener inti dalam buku ini, bahwa hidup kita ini sebenarnya benar-benar sederhana dan mudah jika kita tidak menaruh ekspektasi kepada orang lain, menerapkan sistem pembagian tugas, terus berkontribusi tanpa mengharapkan pujian dan tanpa merasa dimanfaatkan. Aku sangat ngerekomendasiin buku ini buat kalian gaes, untuk seluruh kalangan terutama remaja yang sedang mencari jati dirinya. Buruan baca buku ini, karena pikiran kalian bakal seperti diterapi dan jadi lebih tenang menjalani hidup.
Komentar
Posting Komentar